Sabtu, 24 Desember 2016

DSS (Decision Support Sistem)

DSS adalah Suatu sistem yang memberikan kontribusi terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

KONSEP DSS
  • Terstruktur, permasalahan yang berulang dan diberikan solusi. Merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
  • Tak Terstruktur, butuh pengkajian dan analisis untuk mendapatkan informasi. Merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada 3 tahap diatas.
  • Semi-Terstruktur, prinsipnya sama dengan struktur, namun terjadi permsalahan, baru bisa dibuatkan solusinya. Merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap
MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS)

MSS terdiri dari : 
  • Decision Support Systems (DSS)
  • Group Support Systems (GSS)
  • Executive Information Systems (EIS)
  • Expert Systems (ES)
  • Artificial Neural Networks (ANN)
  • Hybrid Support Systems.

  • 1. Decision Support Systems (DSS)

Sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur. DSS resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang semi terstruktur. Istilah DSS kadang digunakan untuk menggambarkan sembarang sistem yang terkomputerisasi. DSS digunakan untuk definisi yang lebih sempit, dan digunakan istilah MSS sebagai payung untuk menggambarkan berbagai tipe sistem pendukung.

         Mengapa menggunakan DSS?

  1. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
  2. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
  3. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
  4. Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Alasan mengapa perusahaan-perusahaan utama memulai DSS dalam skala besar:

  1. Kebutuhan akan informasi yang akurat.
  2. DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
  3. Kebutuhan akan informasi baru.
  4. Manajemen diamanahi DSS.
  5. Penyediaan informasi yang tepat waktu.
  6. Pencapaian pengurangan biaya.

  • 2. Group Support Systems (GSS)
Berbagai keputusan utama dalam organisasi dibuat oleh group secara kolektif. Mengumpulkan keseluruhan group secara bersama dalam satu tempat dan waktu adalah sulit dan mahal, sehingga pertemuan ini memakan waktu lama dan keputusan yang dibuat hasilnya sedang-sedang saja, tak terlalu baik. Peningkatan kinerja group-group tadi yang dibantu oleh teknologi Informasi ini muncul dalam berbagai istilah, seperti: groupware, electronic meeting systems, collaborative systems, dan group DSS (ini yang kita gunakan). Satu contoh dari implementasi group DSS ini adalah Total Quality Management (TQM).

  • 3. Executive Information (atau Support) Systems (EIS atau ESS)
EIS dikembangkan utamanya untuk: Menyediakan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pihak Eksekutif. Menyediakan antarmuka yang benar-benar user-friendly untuk Eksekutif. Mempertemukan berbagai gaya keputusan individu para Eksekutif. Menyediakan pelacakan dan kontrol yang tepat waktu dan efektif. Menyediakan akses cepat pada informasi detil yang tersirat di teks, bilangan, atau grafik. Memfilter, memadatkan, dan melacak data dan informasi yang kritis. Identifikasi masalah (atau juga kesempatan). EIS bisa juga digunakan pada berbagai jenis perusahaan dan melayani sejumlah manajer sebagai suatu Enterprise Wide Systems (EWS).

  • 4. Expert Systems (ES)
Semakin tak terstruktur suatu situasi, maka akan solusinya akan lebih spesifik. ES dibuat untuk menyerupai seorang pakar/ahli. ES adalah paket hardware dan software yang digunakan sebagai pengambil keputusan dan/atau pemecahan masalah; yang dapat mencapai level yang setara atau kadang malah melebihi seorang pakar/ahli, pada satu area masalah yang spesifik dan biasanya lebih sempit. ES merupakan cabang dari aplikasi Artificial Intelligence (AI). Ide dasarnya sederhana. Kepakaran ditransfer dari seorang pakar ke komputer. Pengetahuan ini lalu disimpan disitu dan user dapat meminta saran spesifik yang dibutuhkannya. Komputer dapat mencari, mengolah dan menampilkan kesimpulan yang spesifik. Dan seperti seorang pakar, saran tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang yang bukan pakar berikut penjelasannya yang berisi logika penalaran di balik saran itu.

  • 5. Neural Computing (Artificial Neural Network)
Teknologi sebelum Artificial Neural Network (ANN) berbasis pada penggunaan data, informasi, ataupun pengetahuan eksplisit yang tersimpan di komputer dan memanipulasi mereka menurut kebutuhan. Pada dunia nyata yang begitu kompleks, mungkin tak bisa didapatkan data, informasi, ataupun pengetahuan secara eksplisit, sedangkan keputusan harus diambil walaupun kondisinya seperti ini (informasi yang parsial, tak lengkap, atau pun tak eksak). Perubahan lingkungan yang terjadi sedemikian cepatnya. Pengambil keputusan menggunakan pengalaman yang ada untuk mengatasi hal ini; yaitu menggunakan pengalaman yang bersesuaian dan belajar dari pengalaman itu tentang apa yang harus dikerjakan dengan situasi yang serupa untuk pengalaman yang tak sesuai. Pada teknologi sebelumnya, tak ada elemen untuk proses pembelajaran oleh komputer. Teknologi yang ditujukan untuk mengisi kekurangan ini, disebut dengan Neural Computing atau ANN. Contohnya adalah pengenalan pola.


Evolusi dari 7 Alat Pengambil Keputusan Terkomputerisasi
  • Transaction Processing Systems (TPS) 50 an
  • Management Information Systems (MIS) 60 an
  • Office Automation Systems (OAS) 70 an
  • Decision Support Systems (DSS) dan Group DSS (GDSS) 80 an
  • Expert Systems (ES) 90 an
  • Executive Information Systems (EIS) 90 an
  • Artificial Neural Network (ANN). 91 sampai sekarang

Previous Post
Next Post